Hargasewa pocket wifi Jepang jika dihitung untuk rombongan beberapa orang sudah sangat jelas berada di bawah harga SIM card Jepang yang setiap orang harus membelinya. Buat Anda yang ingin berlibur ke Jepang, berikut beberapa perbandingan antara sewa pocket wifi di Jepang dan beli SIM card di Jepang yang bisa kamu jadikan pertimbangan sebelum
Artikel Biaya Sewa Apartemen di Jepang’ ini disusun berdasarkan data/fakta bukan opini ataupun sekedar pengalaman pribadi. Data diolah dari data mentah yang merupakan situs yang menyediakan informasi terlengkap tentang rumah/property yang disewakan ataupun dijual di Jepang. Situs tersebut hanya tersedia dalam Bahasa Jepang dengan target grup orang Jepang. Apartemen yang dipasarkan melalui situs tersebut belum tentu dapat disewa oleh pelajar asing yang sedang sekolah di Jepang. Artikel ini disusun untuk memberikan gambaran tentang rentang harga/biaya sewa apartemen di Jepang. Gambaran biaya sewa apartemen ini sangat penting, mengingat biaya sewa apartemen/kost mungkin mengambil porsi terbesar pengeluaran pelajar yang sedang sekolah/kuliah di Jepang. Artikel ini melengkapi pembahasan tentang Biaya Hidup di Jepang dan Biaya Kuliah di Jepang. Di Jepang hunian yang disewa oleh seseorang yang belum memiliki rumah biasanya disebut apartemen. Di Indonesia biasa disebut kost atau kontrakan. Pelajar dari Indonesia yang sekolah/kuliah di Jepang umumnya tinggal di apartemen. Hanya sebagian kecil yang tinggal di asrama. Harga/biaya sewa apartemen di Jepang sangat beragam. Gambaran biaya sewa apartemen di Tokyo, Osaka, Fukuoka, Kyoto, Sapporo dan Kagoshima dapat dilihat pada line-chart di bawah ini. Di Tokyo, jumlah unit yang paling banyak disewakan adalah unit dengan rentang biaya antara 60-70 ribu yen dan 70-80 ribu yen per bulan lihat posisi puncak dari garis merah di line-chart di bawah. Di Osaka, jumlah unit yang paling banyak disewakan, unit dengan rentang biaya sewa 50-60 ribu yen dan 60-70 ribu yen. Fukuoka, Kyoto dan Kagoshima memiliki kecenderungan yang sama, jumlah unit yang paling banyak disewakan pada rentang biaya sewa 40-50 ribu yen dan 50-60 ribu yen. Di Sapporo unit yang paling banyak disewakan, 40-50 ribu yen dan 30-40 ribu yen. Terlihat kecenderungan apabila kota semakin besar, jumlah unit apartemen yang disewakan dengan harga lebih mahal cenderung lebih banyak Line-Chart. Perbandingan jumlah unit dari setiap rentang harga sewa apartemen di beberapa kota di Jepang. Sumbu X, biaya sewa apartemen dalam satuan ribu yen paling kiri sampai dengan 30 ribu yen, 30-40 ribu yen, dst. Sumbu Y jumlah unit apartemen yang sedang tersedia dan dapat disewa pada awal bulan Februari 2016. Line-chart © Japan Indonesia Network. Mozaic-plot di bawah ini memperlihatkan persentase unit apartemen yang disewakan dengan rentang biaya sewa tertentu. Di Tokyo, apartemen dengan biaya sewa kurang dari 30 ribu yen per bulan, hanya berjumlah 1% dari jumlah total unit apartemen yang tersedia. Di Osaka dan Kyoto sekitar 5 %, di Fukuoka 9% dan di Sapporo 12%. Kota semakin kecil, jumlah unit apartemen yang disewakan dengan harga lebih murah lebih banyak. Mozaic-Plot. Persentase unit jumlah unit dibagi jumlah total unit yang tesedia/available dari setiap rentang biaya sewa apartemen di beberapa kota di Jepang. Persentase unit dengan biaya sewa kurang dari 50 ribu yen per-bulan di Tokyo hanya 13%, di Osaka 33%, di Kyoto 39%, di Fukuoka 49%, di Sapporo dan Kagoshima masing-masing 58%. Mozaic-plot © Japan Indonesia Network. Biaya sewa per-bulan yang ditampilkan di atas dalam satuan mata uang Yen. Untuk konversi Yen ke dalam Rupiah, buka Yahoo Currency Converter klik di sini. WUJUDKAN IMPIAN SEKOLAH/KULIAH DI JEPANG Hubungi JIN di info Tel/WA 022-20451463/0812-1477-937, LINE jin_office atau follow instagram kami Ikuti kami dengan klik LIKE atau SHARE di bawah ini Featured Image CC Erwinsoo
Tempattinggal adalah biaya terbesar yang saya keluarkan ketika berada di Jepang. Harga sewa sebuah apaato (kos-kosan) dengan tipe 3 LDK (living, dining, kitchen) yang terdiri dari 3 kamar tidur berukuran 3×4 meter, 1 living room, 1 kamar mandi dan toilet dibanderol dengan harga 60.000 yen/bulan (6,5 juta rupiah).Memiliki banyak obyek wisata yang menarik, Jepang adalah salah satu negara yang paling populer untuk liburan di kalangan turis. Setiap kota dan prefektur di Negeri Sakura ini akan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan dengan ciri khasnya masing-masing. Beberapa kota yang sering menjadi tujuan favorit backpacker antara lain Tokyo, Osaka, Kyoto, Nagoya, Fukuoka, Yokohama, Kobe, dan lain-lain. Sementara itu, Hokkaido, Gunma, dan Chiba merupakan prefektur yang tidak pernah luput dari kunjungan wisatawan. Selain itu, Jepang adalah salah satu negara yang paling maju di Asia, bahkan di dunia. Negara yang memiliki julukan Negeri Matahari Terbit ini memang menjadi rumah bagi berbagai perusahaan kelas atas dari banyak bidang seperti otomotif, telekomunikasi, hingga elektronik. Tidak heran, hal ini membuat banyak orang, terutama yang tinggal di kawasan Asia, memilih untuk merantau ke Jepang buat kuliah maupun kerja. Oleh karena itu, di Jepang kita bisa dengan mudah menemukan mahasiswa Indonesia maupun TKI. Namun, banyak yang beranggapan bahwa biaya hidup di Jepang sangat tinggi. Nah, sebenarnya berapa sih biaya hidup per bulan dan gaji untuk para pekerja di Jepang tahun 2023? Yuk, kita simak dulu rinciannya berikut ini. 1. Tempat Tinggal❤️2. Tagihan Utilitas❤️3. Makan dan Minum❤️4. Biaya Transportasi❤️5. Komunikasi❤️6. Asuransi Kesehatan❤️7. Belanja Bulanan❤️8. Hiburan dan Rekreasi❤️9. Pendapatan Rata-Rata❤️10. Total dan Kesimpulan❤️ 1. Tempat Tinggal❤️ Tentu saja, hal paling utama yang harus kalian pikirkan ketika akan merantau ke Jepang adalah tempat tinggal. Biaya untuk akomodasi akan menjadi pengeluaran terbesar setiap bulannya. Beberapa hunian di Jepang adalah asrama, apartemen, dan mansion. Buat para mahasiswa, tinggal di dorm bisa menjadi pilihan yang tepat terutama untuk satu tahun pertama. Selain lebih praktis dalam menjaga kebersihannya, sewa kamar di asrama juga akan memangkas biaya utilitas serta transportasi. Sementara itu, akomodasi yang paling banyak digunakan para pekerja di kota adalah apartemen. Tentu saja, harga sewa apartemen ditentukan oleh kota, lokasi apakah strategis atau tidak, luas dan tipenya, serta usia bangunan. Di kota yang kurang terkenal, harga sewa apartemen paling mahal adalah JPY per bulan. Sementara itu kota-kota besar seperti Kyoto harga sewa sebulan bisa mencapai JPY dan di Osaka, bisa mencapai JPY per bulan. Tentunya, harga sewa apartemen di Tokyo jauh lebih mahal, yaitu paling murah adalah JPY dan tertinggi bisa mencapai JPY per bulan! Nah, sewa apartemen memang pilihan yang pas buat kalian yang masih sendiri, namun bagi pekerja yang membawa keluarga ke Jepang, rumah adalah tempat tinggal yang lebih tepat. Rumah-rumah biasanya terdapat di daerah pedesaan dan tentunya memiliki harga sewa yang lebih mahal yakni bisa mencapai JPY per bulan. Namun, sisi positifnya adalah rumah bisa menjadi hak milik lho! 2. Tagihan Utilitas❤️ Dengan memiliki atau menyewa tempat tinggal, tentunya biaya utilitas menjadi salah satu pengeluaran yang tidak bisa dihindari setiap bulan. Jumlah tagihan utilitas bervariasi bagi setiap orang, tergantung dari pemakaian. Rata-rata tagihan listrik dan gas adalah JPY hingga per bulan. Namun, penggunaan penghangat ruangan di musim dingin bisa meningkatkan tagihan hingga dua kali lipat lho. Sementara itu, tagihan untuk air relatif konstan dalam setiap musimnya, yaitu sebesar JPY per bulan. 3. Makan dan Minum❤️ Kebutuhan pokok lain yang tidak kalah penting untuk bertahan hidup adalah makan dan minum. Biaya untuk hal ini juga berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung dari gaya hidup. Tentu saja, pilihan termurah adalah dengan memasak makanan sendiri. Kalian bisa membeli di toko serba ada seperti Seven Eleven, Lawson, hingga Family Mart dengan kisaran harga JPY 100 hingga 500 per porsi untuk makanan murah seperti onigiri, sandwich, bento box, udon, salad, karaage, roti kukus, dan berbagai cemilan. Buat makanan yang lebih murah lagi, kalian bisa mengunjungi “warteg” ala Jepang dengan membeli makanan jadi seharga JPY 180 per 100 gram. Sementara itu, untuk makan di restoran ramen minimal adalah JPY 700 per porsinya. 4. Biaya Transportasi❤️ Untuk menunjang mobilitas dalam keseharian sebagai anak rantau, tentunya kalian juga memerlukan transportasi. Ada dua jenis transportasi yang bisa digunakan di Jepang, yaitu umum dan pribadi. Buat mahasiswa dan pekerja yang tinggal di kota, menggunakan transportasi umum adalah pilihan yang paling tepat. Selain pengeluaran yang lebih sedikit, menggunakan transportasi umum juga lebih cepat. Sistem transportasi umum di Jepang sudah terstruktur dengan sangat baik. Kereta adalah yang paling banyak digunakan dengan tarif satu kali jalan mencapai JPY 200 dan harga tiket bulanannya berkisar dari JPY hingga Sementara itu, jika kalian tinggal di desa, memiliki kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda adalah pilihan yang lebih tepat. Namun, jika memiliki mobil kalian perlu biaya untuk asuransi dan bensin. 5. Komunikasi❤️ Agar tetap bisa terhubung dengan keluarga dan teman-teman di tanah air, tentunya kalian perlu membeli paket data untuk ponsel. Buat mendapatkan nomor baru, kalian harus mengikuti sistem kontrak dengan biaya JPY per bulan. Jika kalian telah memiliki nomor Jepang, maka hanya perlu membeli paket data bulanan dengan kisaran harga JPY hingga untuk paket internet dan telfon. Biaya ini bisa dihemat dengan cara memanfaatkan wifi di tempat-tempat umum. Buat kalian yang ingin pasang wifi sendiri juga bisa lho, dengan biaya tambahan sebesar JPY hingga per bulan! 6. Asuransi Kesehatan❤️ Sebagai salah satu upaya antisipasi, setiap orang wajib memiliki asuransi. Nah, biaya untuk iuran asuransi ini bisa berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung dari pendapatan. Untuk mahasiswa, biasanya sekitar JPY per bulan. 7. Belanja Bulanan❤️ Sebagai seorang anak rantau, kalian juga perlu belanja kebutuhan harian yang meliputi bahan-bahan masak, persediaan camilan, dan perlengkapan kebersihan. Budget untuk belanja setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung kebutuhan. Sistem belanja juga bisa bervariasi lho, misalnya untuk persediaan selama satu bulan atau satu minggu. Setidaknya, kalian perlu JPY hingga untuk belanja bulanan. 8. Hiburan dan Rekreasi❤️ Untuk melepas penat dari kehidupan sehari-hari sebagai anak rantau, sebagian besar dari kalian juga membutuhkan hiburan dan rekreasi. Biaya untuk hal ini juga berbeda-beda, tergantung gaya hidup masing-masing. Harga tiket bioskop rata-rata adalah JPY hingga per film. Buat kalian yang suka shopping dan traveling, pasti ada pengeluaran tambahan. Nah, setidaknya kalian perlu JPY hingga per bulan. 9. Pendapatan Rata-Rata❤️ Lalu, berapakah pendapatan rata-rata pekerja di Jepang? Upah minimum rata-rata di Jepang adalah JPY 901 per jam dan berbeda-beda untuk setiap kota. Jika diubah ke dalam Rupiah, angkanya menjadi Rp. Wah, ternyata cukup tinggi ya? Pantas saja, banyak yang ingin menjadi peserta magang atau tenaga kerja di Jepang! Namun, ada juga beberapa perusahaan yang menggaji karyawan setiap satu bulan sekali. Buat urusan gaji, perbandingan antara Jepang dan Indonesia memang cukup jauh. Nah, kenapa bisa begitu? Alasannya, karena di Jepang tenaga kerja sangat dihargai lho! 10. Total dan Kesimpulan❤️ Jadi, total estimasi minimal uang yang diperlukan untuk biaya hidup di Jepang adalah JPY atau setara dengan Rp. per bulan jika 1 Yen sama dengan Rp. Namun, perlu diketahui bahwa angka di atas tidak bersifat mutlak karena tergantung dari lokasi dan gaya hidup setiap orang ya. Widi Astuti Dwi atau lebih dikenal dengan nama Widi lahir 24 Juli 1995 adalah seorang penulis berasal dari Pekalongan Jawa Tengah. Widi salah satu penulis yang aktif mengunggah karya tulisnya di dan hcl3R.